Lalu lintas di perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali acap mengalami kemacetan lalu lintas perlu segera ditangani. Kemacetan mesti segera diatasi agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan, bahkan ujung-ujungnya bisa ditinggalkan wisatawan.
Saat ini saja sudah banyak wisatawan mengeluhkan kondisi Ubud. Selain mereka jengah dengan kondisi kemacetan lalu lintas, trotoar pun banyak yang rusak sehingga tak nyaman bagi pedestrian yang hendak menyusuri perkampungan seniman.
Pantauan di lokasi, penyebab kemacetan salah satu di antaranya adalah pembiaran pemanfaatan badan jalan untuk parkir kendaraan. Belum lagi, memang jumlah kendaraan yang melintas atau berlalu lintas di Ubud kian banyak dan tidak ada aturan pembatasan atau pengaturan.
Sementara itu, badan jalan tak lagi menampung jumlah kendaraan yang kian banyak. Pemerintah dan segenap pemangku kepentingan mesti duduk bersama untuk membahas masalah ini dan menemukan solusi yang komprehensif.
Diskusi-diskusi selayaknya terus digelar untuk sampai bisa memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas di Ubud. Apalagi, tak hanya lalu lintas, masalah sampah di perkampungan seniman juga menjadi problem lain yang juga mendesak ditangani segera. Masalah kemacetan lalu lintas dan sampah ini sebaiknya sudah tertangani sebelum pelaksanaan sebuah kegiatan internasional yang akan dilaksanakan di Goa Gajah Ubud, Gianyar pada tahun 2018.
Bisa saja, solusi yang diwacanakan bersifat jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. Namun, beberapa langkah mendesak yang mungkin bisa segera diterapkan adalah dengan menyediakan lahan sementara bagi karyawan hotel, restoran dan pekerja lainnya di timur Pura Melanting Pasar Ubud, dan areal pasar yang terbakar sebelum diperbaiki.
Pemkab Gianyar tentu tetap perlu menyiapkan beberapa langkah untuk perluasan lahan sentral parkir. Yakni dengan memaksimalkan daerah-daerah penyangga wisata Ubud, seperti Desa Peliatan, Desa Mas, Desa Singakerta, maupun Goa Gajah.
Jika memungkinkan, lakukan pembatasan kendaraan yang masuk ke Ubud, dengan menggandeng Desa Pakraman Padang Tegal untuk memfungsikan sentral parkir di Monkey Forest, dengan menyediakan shuttle.
Saya percaya bahwa Pemerintah Gianyar sudah memiliki beberapa solusi dari kajian yang sudah dilaksanakan. Namun, apapun solusinya, segeralah buat gebrakan nyata untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas.